Cari Blog Ini
Hello. Terima kasih sudah berkenan membaca ceritaku. Semoga aku dan kamu sehat selalu
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ingat ini,, Aul
Seseorang akan dihadapkan pada pilihan yang sulit ketika mencapai usia 20an. Antara merelakan untuk tetap tinggal bersama kedua orang tua dengan segala konflik dan bahagianya, atau memilih egois dan merantau dengan dalih mengejar cita-cita atau cinta. Terlebih bagi seseorang yang lahir di daerah dan sempat merantau ke kota untuk mengenyam pendidikan tinggi. Menyelesaikan masa kuliah tentu kebanggan bagi diri dan keluarga, namun timbul perasaan enggan melepaskan kenyamanan duniawi yang disuguhkan oleh daerah perkotaan dengan begitu banyak hal menarik yang tidak ditemukan di daerah asal. Lantas jika ini terjadi padamu, keputusan seperti apa yang akan kamu ambil. Pergi dengan banyak kebimbangan atau menetap dan menjalani hari-hari seperti sebelum kamu mengenal gemerlap itu.
Jujur, sebagai seseorang yang "terjebak" pada keegoisan untuk "kabur" dari rumah karena merasakan ketidak cocokan dengan orang tua aku merasakan perasaan tidak rela kembali ke desa. Masa kuliah yang kuhabiskan dengan merantau membuat aku terbiasa berada jauh dari rumah, rasanya sudah nyaman hidup di tanah rantau, rasanya enggan untuk pulang dan menetap lama. Tapi, kelulusan ini memaksa aku untuk kembali pulang. Hampir satu bulan aku merasa sesak di dada karena rindu kostan dan kehidupanku di tanah rantau, konflik mulai bermunculan, pusing, bingung, ingin pergi tapi tidak tahu harus menjadikan apa sebagai alasan. Hingga akhirnya aku mencoba untuk menjalani hari-hari di sini setelah menonton sebuah film pendek yang berhasil menyadarkan aku bahwa waktu kita bersama orang tua yang kita anggap "tidak cocok" hanya sebentar. Kita tidak punya banyak waktu tinggal bersama beliau setelah mencapai usia 20an, entah untuk menikah atau takdir memaksa tinggal jauh karena urusan pekerjaan. Percayalah, seberat dan sepedih apapun tinggal bersama orang tua dengan usia yang sama-sama sudah besar dan keegoisan yang tinggi jauh lebih baik daripada memutuskan untuk merantau dan melewatkan kesempatan melihat dan merawat beliau sebelum memutuskan benar-benar menikah. Yakinlah, tiga atau empat tahun setelah lulus kuliah akan ada seseorang yang melamarmu dan membawamu pergi (sudut pandang perempuan), maka nikmatilah saat-saat terakhirmu bebas sebagai seorang gadis 20 tahunan di rumah orang tuamu, rawatlah mereka, berbicaralah banyak hal dengan mereka, maafkan dan lupakan semua ketidakcocokannya, leburlah, maka kelak saat waktunya tiba untukmu meninggalkan rumah kamu akan pergi dengan kehangatan dan banyak kenangan indah itu.
Kamar Oranye kesayanganku,
Rosantien
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar