Langsung ke konten utama

Unggulan

Biarkan Aku Mengenang

Tulisan ini aku tunjukkan sebagai apresiasi kepada teman-teman seperjuangan yang ku temui dan ku kenal semasa aku kuliah. Sebelumnya terima kasih, terima kasih karena sudah bersedia menjadi bagian dari kisah hidupku. Menjadi orang-orang penting dalam memori indah ku semasa kuliah. Kalian semua yang telah ku kenal adalah bagian terpenting yang Allah kiriman semata untuk membantu ku bertumbuh. Aku masih ndak menyangka akan jadi sarjana pertama di keluargaku. Sarjana pendidikan pertama. Rasanya seperti terbangun dari mimpi indah tapi dengan dokumentasi yang terus-terusan bisa dikenang. Aku bersyukur kepada Allah atas kesempatan paling berharga yang diberikan karena tanpa-Nya aku tidak akan mungkin bisa sampai menulis kisah di hari ini. Semua perjuangan ku semasa kuliah tidak ada apa-apanya bila dibandingkan do'a dan usaha orang tuaku, juga dukungan baik finansial dari Kementerian Pendidikan atau pun semangat dan bantuan pikiran dari teman-teman yang ku temui semasa kuliah. Aku merasa ...

Orbit

 Bagaimana rasanya ketika rencanamu ternyata tidaklah sesuai dengan kehendak semesta?. Sedih?, marah?, kecewa?, ingin merubah takdir jadi apa maumu?. Tidak,, semua akan jadi lebih berat ketika kamu berusaha melawan. Jadi, nikmati saja apa yang saat ini semesta ingin untukmu. Ya.... meski sebenarnya kamu kecewa setengah mati. Tapi kalau dijalani, ternyata gak seburuk itu. It's oke. Kamu kuat. Semesta pilih kamu jadi tokoh utama dari kisah itu karena emang ia ngerasa kalau kamu yang paling layak, kamu kuat, dan kamu bisa ngelewatinnya. Masih ingat,, Surat Al-Baqarah ayat terakhir?. 

Perjalanan ini jadi semakin berombak ketika kamu menentang kehendak semesta. Ini bisa tentang semua hal. Kuliahmu yang ternyata tidak semudah kelihatannya, teman-temanmu yang mendadak menghilang dan rasa-rasanya kamu gak punya satupun, organisasi yang terasa kering, tertinggal, atau semakin buruk karena kamu terlalu sering bermalas-masalahan dan gak konsisten sama deadline yang kamu buat sendiri, atau bahkan tentang keluargamu yang rasa-rasanya semakin tidak terkendali. 

Semakin beranjak dewasa, semua masalah yang kini dihadapi, rasanya dahulu bukanlah sebuah masalah. Kamu bintang di kehidupan yang lalu, dan sekarang kamu bukan lagi siapa-siapa. Bahkan seorang teman untuk kau ajak berdiskusi tentang puisi dan sebuah syair pengantar mimpipun kamu gak punya. Lantas, kenapa bisa jadi seperti ini?. Apa ada dosa yang dahulu kau lakukan, sehingga dikehidupan datang kamu kehilangan semuanya. Semua yang kamu punya. 

Masih ingatkah engkau dengan analogi yang dahulu disampaikan?. Tentang bagaimana cara semesta bekerja, tentang bagaimana pada akhirnya roda akan membawamu berputar ke bawah, tentang bagaimana kehidupan ini yang tidak selalu berpihak kepadamu. Ingatkah engkau bahwa orbit bukan hanya kepadamu?. Setiap orang adalah orbit, setiap orang menginginkan jadi orbit, dan nyatanya hanya akan ada satu orbit. Maybe, sekarang bukan kamu. 

Tak apa, bukan salahmu. Ini hanya tentang bagaimana kehendak semesta. Jalani, nothing to lose. Karena meskipun kamu bukan orbitnya, tapi setiap orang akan dapat pengalaman dan pelajaran untuknya bertumbuh. Pasikan saja bahwa kamu dapat itu.


Komentar

Postingan Populer