Langsung ke konten utama

Unggulan

Biarkan Aku Mengenang

Tulisan ini aku tunjukkan sebagai apresiasi kepada teman-teman seperjuangan yang ku temui dan ku kenal semasa aku kuliah. Sebelumnya terima kasih, terima kasih karena sudah bersedia menjadi bagian dari kisah hidupku. Menjadi orang-orang penting dalam memori indah ku semasa kuliah. Kalian semua yang telah ku kenal adalah bagian terpenting yang Allah kiriman semata untuk membantu ku bertumbuh. Aku masih ndak menyangka akan jadi sarjana pertama di keluargaku. Sarjana pendidikan pertama. Rasanya seperti terbangun dari mimpi indah tapi dengan dokumentasi yang terus-terusan bisa dikenang. Aku bersyukur kepada Allah atas kesempatan paling berharga yang diberikan karena tanpa-Nya aku tidak akan mungkin bisa sampai menulis kisah di hari ini. Semua perjuangan ku semasa kuliah tidak ada apa-apanya bila dibandingkan do'a dan usaha orang tuaku, juga dukungan baik finansial dari Kementerian Pendidikan atau pun semangat dan bantuan pikiran dari teman-teman yang ku temui semasa kuliah. Aku merasa ...

Tangan kanan Allah

 

Masih ingatkah ketika pertama kali kehadiranmu ke dunia ini disambut dengan hangat oleh orang-orang terdekat? ditemani tangis bahagia dari kedua mata ibu dan diiringi suara adzan yang disusul iqomah dari bibir bergetar milik bapak. Sungguh, tidak ada lagi moment paling mengharukan sekaligus membahagiakan selain akad dan prosesi kelahiran. Kedua-duanya sakral, kedua-duanya menggetarkan hati, kedua-duanya membuat kita menyadari bahwa pertolongan Allah serta kebaikan-Nya begitu dekat. Kedua-duanya membuat anak cucu adam menjadi dekat dengan penciptanya, menjadi bertambah keimananya, menjadi yakin dan percaya bahwa hanya Allah satu-satunya tempat bagimu menggantungkan segala pinta. Allah adalah satu-satunya pemilik semesta, maka segala sesuatu yang terjadi dalam hidupmu haruslah melibatkan Allah. Bila dianalogikan dengan seorang laki-laki yang sedang jatuh hati kepada seorang perempuan pasti yang pertama kali dikejar dan didekati adalah orang tuanya. Kenapa? tentu saja supaya dimudahkan jalannya. Maka, sama dengan seseorang yang menginginkan sesuatu, sudah seharusnya dia mendekat dan minta pertolongan hanya kepada Allah sebagai pemilik segala yang di langit dan di bumi.


Memang, memang aku kehilangan ingatanku tentang betapa sulitnya perjuangan ibuku ketika beliau melahirkanku, aku kehilangan ingatan ketika ibuku mengandungku, bahkan kehilangan ingatan ketika dengan susah payah ibu dan bapak membesarkan diriku dengan penuh pengorbanan. Namun dari semua sumber terpercaya yang dengan suka rela menceritakan semua yang terjadi di masa kecilku, satu persatu cerita terangkai bagai kepingan puzzel. Dari sana aku tahu bahwa perjuangan yang telah bapak dan ibu lakukan hanya untuk membuatku terlahir ke bumi dan mendapatkan kehidupan yang layak sangatlah tidak mudah. Aku yakin, cerita perjuangan orang tuamu juga tak kalah berat. Tidak kalah mengharukan. Kamu sayang beliau kan?. hihi... pertanyaan bodoh macam apa?, tentu saja jawabannya sudah jelas. Akupun begitu, aku amat menyayangi kedua orang tuaku. Sangat-sangat sayang.... meskipun tidak jarang kami terlibat perdebatan, tapi aku selau percaya tidak ada orang tua yang berniat buruk kepada anaknya. Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi kehidupan anak-anaknya. Meskipun orang tuamu tidaklah sempurna, namun beliau tetap dan akan selamanya jadi tangan kanan Allah. Bukankah memang tidak ada manusia yang sempurna?. Maka tugasmu iyalah, berbakti serta menyayangi beliau dengan segenap-genapnya hati. 


Aku masih ingat ketika pertama kali bahagia karena jadi juara kelas. Hatiku bergetar ketika pulang dan melihat haru wajah ibu. Rasanya bahagia sekali, bahagia karena masih diberikan kesempatan untuk melihat ibu bahagia. Rasanya ingin sekali menghadiahkan semua hal di bumi ini untuk ibu, meskipun tidak ada yang bisa menggimbangi semua pengorbanan beliau. 

Ibuku orang yang benar-benar baik, penyayang, penuh kasih. Rasanya apa-apa yang ibu katakan adalah sebuah fakta paling nyata. Ibu seperti tahu segala hal di bumi, apa-apa yang baik dan yang buruk bagiku. Aku dan ibu bagai dua sisi koin yang tidak pernah bisa dipisahkan. Semua sifat ibu melekat padaku. Karena memang, kami menghabiskan setiap saat bersama. Semua kisah yang terjadi hari itu, selalu aku ceritakan kepada ibu tanpa terkecuali. Bahkan hingga kini, hingga aku jadi mahasiswi. Kebiasaan-kebiasaan kecil bersama ibu masih aku lakukan. Ibu tahu semua yang terjadi dalam hidupku. Dan ketika aku sebesar ini, aku menyadari bahwa ibu adalah satu-satunya manusia yang paling layak menjadi sahabat sekaligus panutan terbaik. Kamu bisa bercerita apa saja pada beliau, dan dengan sukarela beliau akan jadi pendengar sekaligus pemberi saran terbaik. Tidak akan pernah cerita yang kamu anggap rahasia paling rahasia tersebar luas seantero kota. Tidak akan pernah ada celah bagi orang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan serta melebih-lebihkan apa yang kamu ceritakan kalau kamu ceritanya ke ibu. Jangan pernah takut dan malu buat berbagi apapun sama beliau. Jangan pernah menyembunyikan apapun kepada beliau termasuk tentang perasaan merah jambumu. Jangan pernah meremehkan beliau, karena sebenarnya yang menyayangimu dengan setulus hati ya cuma ibu dan bapak. 


Tahu tidak, bapak adalah cinta pertama anak perempuannya. Disadari atau tidak, beliau adalah laki-laki paling bertanggung jawab, laki-laki paling baik, pemimpin paling pemimpin, panutan paling panutan, dan bagi seorang anak perempuan jatuh cinta pertama mereka adalah kepada bapak. Mereka bakal ngukur sifat laki-laki yang ngedeket dengan semua kebaikan bapak. Dan seorang bapak yang baik pasti jadi tameng utama ketika anaknya berada dalam radar yang terasa mengancam. yaps... jatuh cinta. Seorang bapak bakal berubah jadi penjaga paling keren ketika anak perempuannya berada pada fase remaja. Di mana anaknya ya sudah tentu miliknya. Di mana anak kesayangannya, yang beliau jaga, beliau besarkan dengan sepenuh hati gak akan dengan begitu aja dilepas sama sembarang laki-laki. Makanya kalau lagi ada laki-laki yang ngedeketin kamu, yang modusin kamu,yang ngaku sayang kamu coba diajak main ke rumah, diajak ketemu bapak, diajak bertukar pikiran sama beliau. 


Ets.... jangan pikir cuma seseorang yang udah serius ke akad aja yang berhak dikenalin sama orang tuamu. Inget, anak perempuan itu kaya bunga mawar. Dan bapak, sudah jelas durinya. Beliau bakal selalu menjaga kamu. Jangan biarin seseorang modus ke kamu tapi bapak ibu gak tahu hal itu. Laki-laki baik itu, yang berani jatuh cinta sama kamu dan berani juga deket sama bapak ibu. Kalau kata sahabatku, "Bapak ibu harus tahu sama orang yang ngedeketin kamu neng, biar dia gak berani macem-macem ke kamu, biar dia ngehormatin kamu sebagai seorang perempuan, biar dia menghormati bapak ibu, karena kamu masih punya beliau bukan punya pacarmu." Guru Al- islam ku juga pernah bilang waktu bahas materi tentang nikah. "Laki-laki baik itu, yang berani bawa pergi dengan izin orang tua dan yang menggembam janji".


Itu kalau bersangkutan sama perasaan, kalau yang bersangkutan sama betapa bertanggung jawabnya bapak,coba diingat ingat lagi janji bapak yang beliau pegang sampai detik ini. Buat aku sebdiri, bapak adalah sosok yang gak kalah penting kalau dibandingin ibu, meskipun beliau gak banyak ngomong tapi aku tahu bapak sayang aku. Bapak sayang anak-anaknya. Dibalik diamnya, ada harapan-harapan serta cita-cita besar yang selalu beliau aamiinkan kepada Allah. Semua perjuangan yang beliau lakukan sangat jelas jadi saksi betapa beliau menyayangi anaknya. Beliau yang selalu mengusahakan apa-apa yang dibutuhkan anaknya. Berapa banyak keringat beliau yang terjatuh bersama air mata cuma buat ngeliat kamu bisa tersenyum bahagia. Apa pernah beliau ngeluh cape di depan kamu seperti kamu yang selalu ngeluh pingin nyerah ketika gak berhasil ngegapai tujuanmu. Apa pernah beliau cerita sama kamu kalau beliau dimarah bos di tempat kerja, berantem dan direndahkan teman sepekerjaan, sampai tersandung batu atau terjatuh dan tertimpa ketika beliau bekerja mengusahakan segala sesuatu buat ngasih kehidupan yang layak buat kamu? buat anak-anaknya. Sebegitu bapak sayang sama kamu, beliau rela cuma makan nasi putih pake garem karena uang yang beliau punya beliau kirim ke kamu yang tinggal di tanah rantau supaya kamu bisa makan. Gak kelaperan, dan bisa kuliah jadi sajarna. Jangan disia siakan kesempatan yang ada, jangan main-main ya kuliahnya. Belajar yang bener bair bisa bawa bapak ibu ke GSG pas wisuda.


Pada intinya, orang tua adalah seseorang yang paling dan akan selalu menyayangimu dengan segenap-genapnya hati. Kedua orang tuamu adalah tangan kanan Allah. Beliau yang di akhirat kelak akan bertanggung jawab atas setiap kesalahan dan kebaikan anak-anaknya. Di tangan setiap orang tua terdapat tanggung jawab yang besar atas anak-anaknya. Tugas kita sebagai anak adalah senantiasa berbakti kepada kedua orang tua, menyayangi sebagai mana beliau sayang kita, menjaga amanah beliau ketika kita dibatasi jarak, serta senantiasa berbuat baik karena kita juga jadi salah satu penyebab orang tua kita dimasukkan ke dalam syurga ataukah neraka.


Aku juga belum baik, aku juga belum sempurna, aku juga selalu takut jadi manusia merugi yang menarik orang tua kedalam neraka. Aku juga masih dan harus terus berbenah diri, jadi tidak ada niat menggurui karena setiap individu punya ceritanya dan setiap cerita adalah penjelmaan nyata dari do'a orang tua. 

Kamu harus bersyukur punya orang tua yang menyayangimu dengan segenap-genapya hati

Salam hangat, 

Rosantien.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer