Cari Blog Ini
Hello. Terima kasih sudah berkenan membaca ceritaku. Semoga aku dan kamu sehat selalu
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Rumah_Nyaman itu jebakan.
Setiap manusia yang terlahir ke dunia, sudah pasti membawa serta banyak kisah yang dialami semasa hidupnya. Bohong bila kamu berkata kisah hidupmu tidak penting untuk didengarkan dan dijadikan pelajaran bagi generasi berikutnya. Karena sebenarnya, Tuhan menciptakan manusia bukan hanya untuk menjadi penonton atas kisah hidup orang lain. Kisahmu sangat layak diapresiasi, sangat layak dijadikan motivasi, sangat layak diadaptasi menjadi sebuah karya. Sadarilah bahwa kamu berharga.
Namun, jika sudah muncul perasaan tidak dihargai dan didengarkan pendapatnya. Maka sadarilah, bahwa yang bermasalah bukanlah dirimu. Akan tetapi orang lain. Orang yang kau anggap menjadi pusat perhatian di tempatmu tinggal, orang yang dianggap punya andil dalam pengambilan suatu keputusan, orang yang seharusnya bisa menjadi penengah atas segala saran yang disampaikan oleh lingkungannya. Yang bermasalah bukan dirimu, tetapi dia. Dia yang masih kurang dewasa dalam menjadi pemimpin. Dia yang masih perlu belajar untuk mendengarkan keluh kesah orang lain, dia yang seharusnya mampu bersikap adil kepada semua yang berada dalam tanggungjawabnya. Namun, ternyata tidak.
Pemimpin yang baik tidak dinilai dari seberapa banyak agenda yang berhasil terealisasi, tapi pemimpin yang baik adalah dia yang bersedia menampung semua keluh kesah dan mengambil keputusan secara adil. Adil di sini bukan berarti sama rata, bodoh bila kamu berpikirnya seperti itu. Keadilan adalah tentang seberapa mampu seorang pemegang keputusan menetapkan keputusan yang terbaik, yang bisa membawa manfaat bagi semua orang yang dipimpinya tanpa merasa kecewa ataupun terpaksa. Bukankah tidak mungkin seekor ikan yang hidup di dalam air, kau suruh memanjat pohon?. Bukankah sangat tidak adil seekor gajah dipaksa terbang demi menyamaratakan kemampuan burung elang?. Jelas bahwa adil bukan berarti sama. Adil adalah mampu menempatkan sesuatu sesuai porsinya.
Memang benar bahwa setiap keputusan dan pilihan yang diambil memiliki dampak. Akan tetapi usahakan untuk merendahkan ego pribadi dan mendahulukan kepentingan bersama. Musyawarahlah. Namun bukan musyawarah yang berakhir dengan jalan buntu. Bukan musyawarah yang melahirkan argumen-argumen baru lalu ditetapkan begitu saja karena mendapat persejutuan dari yang hadir lantas mematikan kaum minoritas yang kalah suara. Kamu pemimpinya, sudah jelas kamu yang punya andil pada kapal kepemimpinanmu. Mau di bawa ke mana dan melalui jalan yang seperti apa. Semuanya ada di bawah persetujuanmu.
Aku jadi ingat, dulu pernah kutinggali sebuah rumah yang sangat nyaman. Rumah yang di dalamnya minoritas selalu dihargai dan dianggap keberadaannya. Rumah yang benar-benar adil dalam artian yang sebenarnya. Rumah yang benar-benar ingin kutinggali seumur hidupku. Musyawarah di sana benar-benar menghasilkan keputusan terbaik. Sebagai minoritas yang kalah suara, tidak pernah merasa se menyebalkan di rumah lain.
Tapi, dunia yang semakin berubah mengharuskan kita mengganti kenyamanan dengan kemakluman. Rasa nyaman hanya sebuah tipuan. Tidak masalah menjadi mayoritas. Tapi jangan jadi mayoritas yang cuma ikut-ikutan namun kosong argumen. Jangan jadi mayoritas yang ingin menang sendiri dan melupakan bahwa di sisi lain ada pula mereka yang merasa tidak nyaman tinggal di rumah yang di dalamnya suara mereka tidak sekalipun didengar.
Karena sebaik-baik rumah adalah yang kamu nyaman berada di dalamnya. Yang kamu dapat bergerak leluasa tanpa tekanan.Yang kamu bisa menjadi diri sendiri
Salam hangat,
Rosantien
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Ya namanya juga manusia mbak, ada aja tempat yg bikin dia gak mau keluar dari zona itu.
BalasHapusSebelum makasih ya motivasi, udh lama ditunggu nih ceritanya.
Iya, terima kasih banyak sudah berkenan mampir
Hapus