Langsung ke konten utama

Unggulan

Biarkan Aku Mengenang

Tulisan ini aku tunjukkan sebagai apresiasi kepada teman-teman seperjuangan yang ku temui dan ku kenal semasa aku kuliah. Sebelumnya terima kasih, terima kasih karena sudah bersedia menjadi bagian dari kisah hidupku. Menjadi orang-orang penting dalam memori indah ku semasa kuliah. Kalian semua yang telah ku kenal adalah bagian terpenting yang Allah kiriman semata untuk membantu ku bertumbuh. Aku masih ndak menyangka akan jadi sarjana pertama di keluargaku. Sarjana pendidikan pertama. Rasanya seperti terbangun dari mimpi indah tapi dengan dokumentasi yang terus-terusan bisa dikenang. Aku bersyukur kepada Allah atas kesempatan paling berharga yang diberikan karena tanpa-Nya aku tidak akan mungkin bisa sampai menulis kisah di hari ini. Semua perjuangan ku semasa kuliah tidak ada apa-apanya bila dibandingkan do'a dan usaha orang tuaku, juga dukungan baik finansial dari Kementerian Pendidikan atau pun semangat dan bantuan pikiran dari teman-teman yang ku temui semasa kuliah. Aku merasa ...

Me and my private room

 Me and my private room 


Apa yang akan dirimu lalukan ketika terjebak dalam lingkaran pertemanan yang terlalu menguras tenaga serta perasaanmu?. Berada di lingkungan pergaulan yang selalu membicarakan keburukan orang lain atau yang lebih buruk membicarakan keburukan satu sama lain. Lingkungan yang selalu membandingkan dan berusaha menunjukkan kekayaan serta kelebihan diri sendiri padahal sebenarnya kamu tidak ingin bersaing dalam hal apapun dengan orang lain.


 
Pasti rasanya lelah sekali berada di dalam lingkaran pertemanan seperti itu. Pamer keunggulan diri setiap hari, membeli dan bertingkah seolah-olah berada padahal hanya sekedar diada-adakan. Bukankah terbayang seperti apa beratnya berada dalam ruang pertemanan yang seolah tidak bisa menghergai perbedaan?. Bahkan di dalam keseharian tidak jarang ada pembicaraan yang terkesan menyudutkan satu pihak demi menaikkan kedudukan atau eksistensi pihak lain. Rasanya ingin sekali menggunakan jurus menghilang atau kujual saja di toko online kawan-kawan yang seperti itu. Siapa tahu ada yang ingin tukar tambah teman. :)



Tenang, bukan hanya kamu yang pernah atau sedang merasakan hal seperti itu, karena sebenarnya setiap individu yang hidup berdampingan dengan manusia lain pasti akan merasakan ketidak nyamanan. Hal tersebut sebenarnya terjadi lantaran sifat manusia yang berbeda dengan segala macam pola pikir mereka yang kompleks. Jadi, yang pernah berada dalam lingkungan pertemanan yang tidak sehat bukan hanya kamu aja, aku pun pernah mengalaminya. kamu gak perlu berubah untuk membuat orang lain suka dan tertarik sama kamu, kamu hanya perlu belajar untuk menjadi dirimu sendiri dan menyaring pendapat orang lain yang bisa dijadikan bahan evaluasi diri dan yang hanya menyebabkan rendah diri. Manusia memang seperti itu, selalu ingin lebih unggul dari orang lain, selalu ingin mendapat pujian serta dianggap lebih hebat dari individu lainnya. Bila lingkaran pertemanan yang ada sudah benar-benar tidak sehat dan membuatmu tertekan sampai rasaya tidak ada ruang untuk bergerak, maka jalan satu-satunya adalah meninggalkan lingkungan tersebut dan pergi mencari tempat di mana kamu merasa dihargai dan kamu bisa bergerak dengan nyaman di sana.
 Jangan pernah takut kehilangan satu teman yang gak tahu caranya ngehargain kamu. Karena di dunia ini masih banyak manusia lain yang lebih bisa membuat kamu berharga dan dia bersyukur punya kamu sebagai sahabatnya. 


Buat aku sendiri, lingkungan pertemanan yang sehat sangat penting untuk membuat jiwa bahagia. Menurutku lingkungan yang sehat ya, lingkungan pertemanan yang bisa saling mendukung satu sama lain dalam kondisi susah maupun senang, cari kawan yang bisa saling melengkapi kelemahan, berjalan bersama menuju masa depan, saling mendo'akan, dan saling menuntun menuju perubahan. Tentunya perubahan yang diharapkan adalah perubahan yang membawa kebaikan untuk diri serta lingkungan kita. Kalau sekarang kamu sudah dapat teman yang saling dukung dan saling menghargai, maka genggam ia erat-erat. Insyaallah sampai syurga. 


Punya banyak teman dan menjalin hubungan yang harmonis dengan mereka memang sangat penting. Memiliki teman yang dikenal dan dihargai banyak orang memang asik dan membahagiakan.  Jujur deh, pasti kalau kamu punya prestasi dan dikenal banyak orang akan sangat berpengaruh pada jumlah teman yang mengaku sebagai sahabat dekatmu meskipun sejujurnya, kamu tidak benar-benar mengenal mereka "dalam artian sahabat curhat atau sahabat dekat". Coba situasinya dibalik, jangan-jangan kamu termasuk tipe orang yang cuma ingin dekat dan mencari teman yang terkenal? agar ikut dikenal. Benar begitu?. Sebenarnya tidak salah, sama sekali tidak salah. Karena itu sepenuhnya hakmu. tapi... coba mulai sekarang belajar untuk lebih menghargai keberadaan orang lain, belajar lebih tulus dalam berteman, belajar lebih bisa berteman tanpa niatan buruk (memanfaatkan orang lain). Belajar meluruskan niatan menjalin pertemanan semata karena Allah, bukan karena ingin terkenal atau ingin punya seseorang yang bisa menolongmu kapan saja kamu butuh bantuannya. Karena semua hal tergantung dari niatnya. Dan memanfaatkan kebedadaan orang lain jelas bukan hal yang terpuji. 



kehidupan pertemanan yang rumit dengan permasalahan yang terlalu kompleks terkadang justru membuat kita merasa benar-benar lelah. Lelah sama carut marut kejadian yang ngebuat kamu dan sahabatmu akhirnya saling sinis dan sindir-sindiran lewat internet hanya karena masalah cinta atau perbedaan pendapat tentang jenis make up yang bisa bikin muka glow up. Oke... kalau sudah begitu, maka kemana lagi dirimu bisa bercerita kalau bukan sosial media?. Sudah banyak sekali korban yang memutuskan untuk membagi cerita permasalahan pribadi mereka di internet yang ujungnya justru sukses. Iya sukses mempermalukan diri sendiri. Kalau kata ibuku, "pendem jauh-jauh semua kesedihan dan masalahmu sendiri. Mau seberat apapun masalanya, jangan biarin orang lain tahu. Karena sebenernya gak ada orang yang benar-benar peduli sama urusan pribadimu. Mereka cuma penasaran."



Maka cukup sudah, jangan ceritakan lagi masalahmu ke internet dan ngebiarin orang-orang yang sekedar kepo itu tahu kelemahanmu. Tutup rapat, berusaha selesaikan sendiri selagi kamu mampu dan memang mampu, karena "Allah tidak akan membebani seorang hamba diluar batas kemampuannya.". Maka, cukuplah Allah sebagai satu-satunya tumpuan hidupmu. 



Kalau aku pribadi lebih suka menulis masalahku di buku atau wadah yang aku namakan my private room. Aku udah ngelakuin itu dari SD. Dari masalah yang bener-bener... sepele banget sampai yang sekarang ini aku rasakan dan menurutku gak pantas dibagi ke semua orang karena pribadi dan gak perlu diketahui banyak mata. Aku nyaman dengan hal itu dan merasa aman ketika orang yang akhirnya tahu masalah yang lagi aku alami ya... cuma diriku sendiri. Sebenernya bukan cuma masalah pribadi aja yang biasanya aku tulis di sana, tapi juga harapan-harapan gak masuk akal yang dulu pernah terlintas di dalam otak kecilku yang atas izin Allah satu demi satu benar-benar terealisasikan di dalam hidupku. Memang tidak semua orang terbiasa dan tidak semua orang nyaman menulis masalahnya pada selembar kertas karena mereka gak akan dapet solusi dengan itu. Ada sebagian orang yang lebih nyaman ketika menceritakan permasalahan kehidupannya kepada orang lain, atau ketika tidak ada seseorang yang berkenan mendengarkan ceritanya, jalan akhirnya curhat di internet dengan jumlah pembaca yang tidak sedikit dan dia merasa senang ketika ada seseorang yang berkomentar di sana. Seseorang yang dia anggap memahami masalahnya dan dengan suka rela membantunya, padahal sebenernya orang itu cuma so' tahu dan gak beneran peduli sama kamu. Tapi itu semua kembali lagi kepada hak individu masing-masing. Menurutku, jangan tunjukkan kelemahanmu kepada orang lain, jangan biarkan banyak orang yang mengetahui bahwa sebenarnya kamu sedang tidak baik-baik saja. 



Pastikan kamu punya ruangan pribadi yang di sana kamu tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain, dan tidak perlu berpura-pura bahagia hanya demi menyenangkan orang lain. Setiap individu berhak bahagia, setiap individu berhak merasakan kemerdekaan, setiap individu berhak menjadi apa yang dia cita-citakan. Tanpa dipusingkan dengan penilaian orang lain tentang apa yang baik dan apa yang tidak bagi kehidupannya. Pastikan dirimu punya satu ruangan kosong khusus untuk dirimu sendiri, dimana di dalamnya hanya ada kamu dan semua kisah hidupmu. Di mana di dalamnya hanya ada kamu dan kamu benar-benar nyaman ada di sana. Di mana di dalamnya hanya ada kamu dan Allah yang kamu jadikan satu-satunya tumpuan. Belajarlah untuk lebih menghargai dan sayang pada dirimu sendiri, belajarlah untuk lebih mensyukuri kehidupan yang telah Allah berikan padamu. Karena setiap orang butuh rumah, dan sebaik-baik rumah adalah ruangan yang dimana kamu bisa jadi diri sendiri.


Terimakasih sudah berkenan berkunjung. 

Semoga sehat selalu, jaga diri baik-baik. Karena kalau bukan kamu yang peduli sama dirimu, terus mau siapa lagi?.



salam hangat,

Rosantien

                          

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer