Cari Blog Ini
Hello. Terima kasih sudah berkenan membaca ceritaku. Semoga aku dan kamu sehat selalu
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Curhat
Aku menuliskan ini H-3 menuju Ramadhan 1445 H dengan tujuan untuk mengeluarkan pikiran yang penuh sesak di dalam kepala. Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB aku memutuskan untuk pulang ke rumah dengan niat merayakan puasa 1 minggu pertama dengan berkumpul bersama keluarga. Do'akan aku ya, sekitar 1 minggu an dari hari ini aku bakal melaksanakan ujian komprehensifku. Semoga diberikan kelancaran dan kemudahan. Aamiin. Tadi sore hujan cukup deras mengguyur Pringsewu, dan mungkin juga daerah lainnya di sana. Sampai ba'da isya hujan masih saja enggan berhenti. Padahal di masjid belakang kampungku sedang diadakan songsong ramadhan yang sejujurnya sangat ingin kuhadiri. Oh iya, sejak beberapa waktu lalu, hujan yang mengguyur Bandar Lampung menyebabkan beberapa titik di sana tergenang air. Aku sempat terjebak hujan deras ketika pulang dari membeli sesuatu. Sejauh 2 tahun jadi anak rantau di sana, baru kali itu aku menyaksikan langit Bandar Lampung yang begitu gelap dan sedikit menyeramkan dengan angin kencang. Hujan bahkan turun dengan begitu deras dalam waktu yang cukup lama. Sekitar 20 menit berteduh bersama beberapa pengendara lainnya, hujan tidak kunjung berhenti, dan justru menyebabkan genangan di jalan raya dekat kami. Alhasil karena ragu dan khawatir akan terjadi banjir di lokasi tersebut, aku dan abangku memutuskan untuk pergi saja meski dengan resiko menerjang hujan yang begitu deras itu. Tidak disangka ternyata jalan raya yang akan kami lewati menuju kampus tergenang air cukup tinggi dan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor, jalan alternatif terdekat pun terblokir. Alhasil kami memutar cukup jauh tapi bersyukur karena masih sempat pulang sebelum malam, meskipun klakson motor abangku terisi air dan sempat mati. Itu pengalaman banjir ke-2 setelah 2020 sempat terjebak juga di daerah Jakarta sana.
Oh iya, balik lagi ya ke hari ini, sahataku besok pagi wisuda, kamis kemarin aku menyempatkan diri untuk hadir ke yudisiumnya. Bahagia sekali rasanya melihat seseorang dengan mimpi dan tujuan yang searah dengan kita akhirnya mencapai waktu finish nya. Aku melihat dengan begitu jelas bagaimana perjuangan dan kegigihan dia selama ini. Meskipun kami baru saling mengenal dan dekat di bangku perkuliahan ini. Tapi jadi salah satu teman dekatnya adalah hal yang membahagiakan sekaligus membanggakan bagiku. Selamat wisuda Anisa, sukses selalu. Selamat merayakan, semoga seluruh impianmu tercapai. Sehat selalu sahabatku. Maaf karena aku belum bisa hadir dan membersamaimu di moment membahagiakan dalam hidupmu. Do'aku yang terbaik untukmu, juga untukku. Semoga selalu diberi kuat dan sehat.
Ngomomong-ngomong sehat, 4 hari ini aku lagi ngerasain sakit di bagian leher. Kalo kata orang-orang sih salah bantal (salah posisi tidur). Awalnya logika juga nganggepnya begitu, "Oh mungkin karena bantalnya udah lama ngga dijemur, makanya bikin sakit, atau aku yang tidurnya terlalu bar-bar". Rabu kemarin juga sempat dikerikin amma dan hasilnya merah merona. Enak sekali kerikan beliau, terima kasih. Tapi setelah 4 hari dipikir-pikir sakit yang kali ini beda dengan sakit salah bantal yang pernah dirasakan sebelumnya. Karena ngga ada rasa sakit buat noleh. Rasa sakitnya dibagian pangkal leher dan ngga jarang ngebuat kepala aku ngerasa ikutan sakit. Cenut... cenut... gitu rasanya. Asli ngga nyaman banget, bingung harus rebahan dengan posisi apa karena rasanya menyiksa banget. Setelah ngobrol sama amma tadi sore, ada tebakan bahwa aku terlalu sering telat makan selama berbulan-bulan. Dan gejala mag itu salah satunya bisa ngebuat kepala ikutan sakit. Sebelumnya aku ngga pernah punya mag, dari kecil bahkan ngga pernah ngerasain punya mag. Tapi beberapa minggu lalu pas bangun tidur pagi dan gosok gigi (rutinitas harian setiap bangun tidur walaupun belum mandi), aku ngerasa mual dan ngga berenti gitu. Terus pas siang makan nasi, rasa mualnya balik lagi. Dari situ aku mulai mikir, jangan-jangan beneran mag. Padahal sebelum ngekost aku rutin sarapan pagi jam 7 setiap hari, tapi semenjak jadi anak kost, sarapan rasanya bukan sesuatu yang penting. Bahkan ngga jarang aku cuma makan nasi 1 hari sekali dan itupun di jam 2 atau 3 an sore. Selama berbulan-bulan. Mungkin itu yang ngebuat gejala-gejala ini mulai muncul. Semoga bukan sakit yang serius, karena aku pinginnya hidup dengan damai dan biasa-biasa aja. Aku rasanya ngga siap aja untuk ngurus diri sendiri di hal-hal seputar kesehatan yang butuh penanganan ekstra. Sehat selalu badan. Udah dulu deh, mau makan lagi, udah muali perih nih. Takut kambuh mag nya.
Terima kasih sudah berkenan membaca.
Salam manis,
Rosantien.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar